Rabu, 06 September 2017

Contoh notula

Susunan Notulen Rapat Lengkap dengan Contohnya

Perlu kalian tahu juga bahwa notulen merupakan naskah dinas yang dibuat untuk catatan suatu kegiatan dimulai dari pembukaan, perumusan masalah, pengambilan keputusan, dan penutupan.

Isi dari notulen antara lain:

Tujuan kegiatan itu dilakukan
Pikiran yang hendak dibahas dalam suatu kegiatan
Saran serta keputusan kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan
Pihak yang menghadiri kegiatan
Notulen memiliki susunan seperti:

Kepala Notulen

Adalah bagian yang pertama dan harus diingat ketikan menulis. Kepala notulen terdiri dari : tema yang akan dibahas, hari dan tanggal pelaksanaan, waktu pelaksanaan, tempat, acara, dan unsur yang ada dalam acara (ketua dan wakil, sekretaris, notulis, dan peserta).

Isi Notulen

Yaitu bagian yang berisi hal-hal penting dalam acara atau kegiatan yang dilaksanakan.Dibuatnya isi notulen bertujuan untuk membedakan susunan sistematis dalam notulen. Isinya antara lain seperti: kata pembukaan, pembahasan, pembacaan hasil keputusan, waktu penutupan.

Bagian Akhir Notulen

Bagian akhir dari notulen berisi penjelasan mengenai hal yang ada pada akhir penulisan notulen.Akan tetapi letaknya di akhir, dan kedudukannya sangat penting. Susunan dari bagian akhir notulen yaitu: nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat, pangkat, dan NIP.

Penandatanganan

Penandatanganan notulen adalah kumpulan tanda tangan yang dianggap penting karena merupakan bentuk dari pertanggungjawaban pelaksanaan acara. Notulen ditanda tangani oleh ketua, wakil ketua, notula, dan sekretaris yang dibuat di kertas folio menggunakan kop naskah dinasyang bersangkutan.

Artikel Terkait :  Contoh Teks Eksplanasi Beserta Struktur yang Lengkap
Adapun contoh notulen rapat kantor, sekolah, organisasi, & diskusi yang bisa kalian baca yaitu:

Notulen Rapat Organisasi

Notulen Rapat Organisasi
pixabay.com
Contoh Notulen Unit Kegiatan Mahasiswa

Rapat Persiapan Pensi Menyambut Dies Natalis Universitas

Hari, Tanggal, dan Tempat : Rabu, 09 November 2016

Waktu : 09.00-11.00

Materi Rapat : Persiapan Pensi Menyambut Dies Natalis Universitas

Rapat persiapan pensi menyambut Dies Natalis Universitas akan dihadiri oleh :

Pimpinan : Bangkit Setyo Wibowo (Ketua UKM)

Rapat Notulis :Faisal Muhammad

Peserta :15 orang

Terdiri atas:-

Tidak hadir:-

Pelaksanaan Rapat :

Kegiatan Pembukaan :

Acara Pembukaan Kegiatan Rapat dibuka oleh Ketua UKM
Sambutan Rektorat
Dalam sambutan Rektorat menyarankan supaya Panitia Pelaksana Kegiatan terdiri atas perwakilan setiap jurusan.
Pengisi acara pensi dies natalisakan lebih baik terdiri dari UKM setiap fakultas.
Acara Inti:

Pembentukan Panitia Pelaksana

Memperhatikan dari arahan yang diberikan oleh Rektorat, maka panitia pelaksana acara pensi dies natalis universitas yaitu:

Ketua :Mira Lesmana

Sekretaris : Tri Yuni Astuti

Bendahara :Nurul Hidayah

Seksi acara :Heru Muhammad, dibantu oleh beberapa orang:

Widya Lestari
Puji Dwi Lestari
Mega Situmorang
Rodhiyah
Morgan Hutapea
Suci Lestari
Shanindya Yumna
Pelaksanaan Acara :

Persiapan pensi 25-29 November 2016
Rapat kepanitianaan 30 November 2016
Pelaksanaan Kegiatan Pensi 2 Oktober
Penutup
Kegiatan rapat ditutup oleh Ketua UKM selaku pimpinan rapat pada pukul 11.00 WIB.

ttd

Notulis,

Notulen Rapat Kantor

Agenda Rapat : Membahas Peningkatan Kinerja Karyawan

Hari/Tanggal   : 12 Oktober 2013

Pukul               : 10.00 WIB

Tempat            : Ruang Rapat Kantor

Pemimpin Rapat : Pak Syuhaeri selaku Direktur Kantor

Notulen Rapat : Sri Martini

NotulensiRapat : Cara meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan cara memotivasi karyawan supaya bekerja lebih giat lagi. Selain itu juga dengan meningkatkan fasilitas kantor supaya karyawan yang bekerja bisa betah, dengan begitu kinerjanya akan lebih baik.

Notulen Rapat Kantor PHK

Agenda Rapat : Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan

Pukul : 14.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat

Pemimpin Rapat : Direktur Utama PT SENTOSA

Notulen : Kusuma Wardhani

NotulensiRapat : pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan dilakukan PT SENTOSA dilakukan terkait adanya krisis ekonomi yang sedang melanda Indonesia saat ini. Karena itu, PHK dilakukan agar perusahaan tetap berjalan, dan karyawan yang di PHK akan diberikan pesangon sesuai dengan jabatannya masing-masing.

Contoh Notulen Rapat Sekolah

Contoh Notulen Sekolah
pixabay.com
Notula Rapat OSIS

SMK 1 Pamanahan

Hari & tanggal : Senin, 31 Oktober 2014

Waktu : 12.00-13.00 WIB

Tempat : Ruang OSIS SMK 1 Pamanahan

Materi Rapat : Rencana Penyelenggaraan Pentas Budaya

Pimpinan Rapat :Syeila Margaret (Ketua OSIS)

Notulis :Shofia Magdalena

Jumlah peserta yang hadir : 20 orang

Tidak hadir : –

Susunan acara :

Pembukaan
Pembahasan
Penutup
Pokok Pembahasan :

Tujuan diadakan pentas budaya
Waktu pelaksanaan pentas budaya
Peserta pentas
Biaya pelaksanaan pentas
Pembuka acara
Pembentukan panitia pentas
Hasil pembahasan :

Kegiatan pentas budaya bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia
Kegiatan pentas budaya akan dilaksanakan pada 12 November 2014
Peserta pentas budaya adalah siswa siswi SMK 1 Pamanahan
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran OSIS dan sponsor
Pembuka acara pentas budaya adalah Kepala SMK 1 Pamanahan
Panitia pelaksanaan pentas budaya diketuai oleh IkhsanArkanul Arifin
Bandung, 10 Oktober 2014

Ketua                                                                                                                           notulis

Syeila Margaret                                                                                              Shofia Magdalena

Contoh Notulen Diskusi

Contoh Notulen Diskusi
pixabay.com
Agenda Diskusi : Membahas Kerja Kelompok

Hari/Tanggal   : 11 Juli 2011

Pukul               :09.00 WIB

Tempat            : Gazebo Pelita Jaya

Pemimpin Diskusi :Nadia selaku ketua kelompok

Notulen Rapat : Putik Diah Lestari

NotulensiRapat :kerja kelompok akan mengadakan kegiatan ke PT. Tambi untuk melaksanakan survei mengenai faktor produksi dalam pembuatan Teh Tambi. Kemudian hasil survei tersebut akan dibuat menjadi laporan kelompok dan diserahkan kepada guru pembimbing pelajaran ekonomi.

Hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan Notula

Notula adalah ringkasan jalannya rapat yang dibuat oleh seorang notulen/notulis. Notula sangat berguna bagi perusahaan/organisasi, notula dapat dijadikan arsip perusahaan untuk mengetahui hasil rapat terdahulu dan jika diperlukan notula juga bisa dijadikan bahan rapat yang akan mendatang. (notula juga penting bagi pesereta rapat yang tidak hadir, karena dengan membaca notula tersebut dapat diketahui jalannya rapat beserta keputusan yang didapat) karena notula meruakan sumber informasi atau dokumen otentik maka penulisannya harus teliti, tepat dan jelas sehingga mudah dipahanmi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan notula:
1.Judul rapat
2.Hari, tanggal diselenggarakannya rapat
3.Waktu & tempat diselenggarakannya rapat
4.Nama pemimpin rapat (Bisa jadi bukan pimpinan perusahaan)
5.Nama notulen
6.Peserta rapat
7.Peserta rapat yang hadir (nama dilampirkan dalam daftar hadir)
8.Susunan acara (Disesuaikan dengan agenda)
9.Risalah rapat (Semua yang terjadi dalam rapat misalnya, pembukaan, pengarahan pimpinan, usulan, saran, perbaikan dari peserta atau pimpinan rapat dan tanya jawab)
10.Simpulan atau hasil rapat (Hasil rapat berisi tentang beberapa keputusan yang telah dimufakati dalam rapat tersebut)
11.Penutup
12.Tempat dan tanggal di buatnya notula
13.Tanda tangan notulen
14.Tandatangan atau pengesahaan oleh pimpinan

Minggu, 03 September 2017

Contoh Notulen Rapat dan Cara Membuatnya Yg benar

Contohkan Notulen Yang Benar - Untuk anda yang terbiasa melakukan kegiatan berorganisasi seperti seminar, diskusi maupun rapat tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya notulen dan berita acara. Unuk masalah berita acara rapat sudah pernah kita bahas di postingan sebelumnya, oleh sebab itu kali ini kita akan membahas cara membuat notulen yang baik dan benar. Notulen atau yang sering di sebut notula ini merupakan ringkasan mengenai jalanya suatu kegiatan organisasi seperti diskusi, seminar, rapat atau sidang tentang hal yang di bicarakan, di tetapkan dan sepakati  dari awal hingga akhir acara.  Notulen rapat bisa berbentuk padat, ringkas maupun sistematis agar setelah selesai waktu acara seseorang bisa mengetahui hasil rapat sebagai bahan dokumentasi aktivitas rapat. Orang yang mencatat hasil dari rapat tersebut disebut dengan notulis.

.Contoh Notulen Rapat Yang Benar

Banyak manfaat yang di dapatkan dari pembuatan notulen ini diantaranya yaitu sebagai bukti bahwa sudah diadakannya rapat, berfungsseminar agai aktivitas yang di hasilkan dari ketentuan rapat dan sebagai pengukur berhasil dan tidaknya rapat yang berlangsung. Untuk itu, sangat penting dalam sebuah kegiatan di buat notulen yang merupakan hasil tertulis dari kegiatan yang di laksanakan. Sebagai referensi bagia Anda para sekretaris, berikut ini kami berikan tips caramembuat Notulen yang benar.

Dalam membuat notulen rapat , harus memenuhi beberapa isian diantaranya sebagai berikut :

Tujuan dari diadakannya aktivitas sidang atau rapatHal-hal yang akan di bicarakan saat rapat berlangsungRekomendasi dan keputusan dari proses acaraWaktu pelaksanaanPihak-pihak yang berkaitan dalam acara

Susunan notulen
Saat menulis notulen terdapat beberapa rangkaian yang perlu diperhatikan agar notulen yang di buat bisa tersusun secara sistematis. Berikut susunan pembuatan notulen yang benar :

Kepala Notulen yaitu bagian awal dalam pembuatan notulen. Kepala notulen berisi mengenai :Topik yang menjadi pembahasanHari dan tanggal acaraWaktu acaraTempat acaraDalam hal ini biasanya mencakup ketua, wakil ketua, sekretaris, notulis dan peserta.

Isi Notulen, yaitu bagian dari notulen yang terbentuk dari beberapa hal yang di ulas hingga mendapatkan hasil akhir dari ketentuan rapat. Agar isi notulis bisa tersusun secara sistematis maka harus di buat menjadi 4 bagian, di antaranya:

Kata PembukaTopik pembahasanPembacaan keputusanWaktu penutupan

Bagian Akhir Notulen, yaitu bagian penulisan paling akhir yang mengulas penjelasan tentang hal-hal akhir penulisan notulen. Bagian akhir notulen ini di bagi menjadi 3 bagian yakni :

Nama jabatanTanda tanganNama pejabat, pangkat maupun NIP

Penandatanganan, pada bagian ini diisi mengenai tanda tangan dari pihak-pihak yang dianggap ikut andil dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan tersebut. Umumnya, notula tersebut di tanda tangani oleh ketua, wakil ketua, sekretaris dan notulis itu sendiri.
Pengertian Notulis

Notulis merupakan seseorang yang bertugas membuat notulen rapat dari awal hingga akhir acara. Dalam memilih notulis ada baiknya harus memperhatikan kemampuan dari notulis itu sendiri, karena notulis dituntut untuk harus selalu menangkap dengan terperinci hal-hal apa saja yang harus di tulis saat acara diadakan.

BACA JUGA : Contoh Surat Keterangan Ahli Waris

Tugas Notulis

Notulis berperan penting saat diadakan acara. Berikut beberapa tugas notulis yang perlu dicatat dalam kegiatan :

Mencatat jumlah pesertaMencacat tema masalahMenuliskan rangkuman hingga mendapatkan hasil dari diskusi tersebutMencatat waktu ketika diskusi berjalanMendokumentasikan catatan mengenai diskusi yang sedang di kerjakanMemperhatikan dengan seksama serta menuliskan segala hal agar diskusi berjalan dengan baik dan sistematis

1. Contoh Notulen yang benar

NOTULEN RAPAT ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)

SMA 2 WONOSOBO

Hari dan Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2016

Waktu                    : Pukul 09.00-12.00 WIB

Materi Rapat         : Rencana penyelenggaraan seminar penyuluhan bahaya virus zika

Pemimpin rapat    : Laga Biru Kelana sebagai Ketua Osis SMA 2 Wonosobo

Notulis                    : Siska Lusyana

Jumlah peserta      : Hadir : 50 orang, Tidak Hadir : -

Susunan acara   :
1. Pembukaa
Acara pembukaan kegiatan seminar di buka oleh Ketua Osis 

2. Pembahasan
Di bahas mengenai beberapa dampak terjadinya virus
Zika, penyebab hingga cara menanggulanginya.      

3. Penutup
Dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan Lingkungan dengan baik agar terhindar dari nyamuk.

Pokok pembahasan   :
1. Tujuan diadakannya acara semin
2. Waktu berlangsungnya seminar
3.Peserta seminar
4. Biaya penyelenggaraan seminar
5. Pembicara seminar
6.pembentukan panitia penyelenggara seminar

Hasil pembahasan  :
1. Kegiatan seminar bertujuan untuk mengantisipasi bahaya virus zika yang dapat berakibat fatal untuk kesehatan bahkan kematian.
2. Kegiatan seminar diselenggarkan pada hari Sabtu, 15 Mei 2016
3. Peserta seminar  merupakan pelajar dan mahasiswa
4. Biaya operasional acara di dapat dari anggaran OSIS dalam bidang kesenia dan sponsor
5. Pembicara seminar merupakan Dokter spesialis darah Dr. Budi Utomo dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
6. Panitia penyelenggara seminar diketuai oleh Faizal Amru.

Lain-lain    :  Diadakan pula acara donor darah

Penutup     : Kegiatan seminar mengenai virus zika di akhiri pada pukul 12.00 WIB

Wonosobo, 20 Mei 2016

             Ketua                                                                                Notulis

Fredo Setyawan Handoko                                                 Sindy Bernadect Jansen

Anda juga bisa membuatnya dalam bentuk tabel yang akan mempermudah pekerjaan anda supaya lebih terperinci, ringkas dan terperinci.

Notulen Rapat Dalam Bentuk Tabel :

Pelaksanaan Kegiatan:…………………………………….

Hari dan Tanggal:…………………………………….

Tempat.    :……………………………………

Demikianlah beberapa ulasan mengenai contoh notulen yang benar dan cara membuatnya bisa anda coba.  Mudah bukan? Semoga dapat bermanfaat bagi anda yang akan menyelenggarakan kegiatan seminar, diskusi, siding dan acara organisasi lainnya. Baca juga : Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang

Kamis, 24 Agustus 2017

KODE ETIK PROFESIASOSIASI PERUSAHAAN PUBLIC RELATIONS INDONESIA


KODE ETIK PROFESI
ASOSIASI PERUSAHAAN PUBLIC RELATIONS INDONESIA
PASAL 1
Norma norma Perilaku Profesional
Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, seorang anggota wajib menghargai kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat. Menjadi tanggung jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien, baik yang mantan maupun yang sekarang, dan terhadap sesama anggota Asosiasi, anggota media komunikasi aserta masyarakat luas.
PASAL 2
Penyebarluasan Informasi
Seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yang paIsu atau yang menyesatkan, dan sebaliknya justru akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Ia berkewajiban untuk menjaga integritas dan ketepatan informasi.
PASAL 3
Media Komunikasi
Seorang anggota tidak akan melaksanakan kegiatan yang dapat merugikan integritas media komunikasi.
PASAL 4
Kepentingan yang Tersembunyi
Seorang anggota tidak akan melibatkan dirinya dalam kegiatan apa pun yang secara sengaja bermaksud memecah belah atau menyesatkan, dengan cara seolah olah ingin memajukan suatu kepentingan tertentu, padahal sebaliknya justru ingin memajukan kepentingan lain yang tersembunyi. Seorang anggota berkewajiban untuk menjaga agar kepentingan sejati organisasi yang menjadi mitra kerjanya benar-benar terlaksana secara baik.
PASAL 5
Informasi Rahasia
Seorang anggota (kecuali apabila diperintahkan oleh aparat hukum yang berwenang) tidak akan menyampaikan atau memanfaatkan informasi yang diberikan kepadanya, atau yang diperolehnya, secara pribadi dan atas dasar kepercayaan, atau yang bersifat rahasia, dari kliennya, baik di masa Ialu, kini atau di masa depan, demi untuk memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan lain tanpa persetujuan jelas dari yang bersangkutan.
PASAL 6
Pertentangan Kepentingan
Seorang anggota tidak akan mewakili kepentingan kepentingan yang saling bertentangan atau yang saling bersaing, tanpa persetujuan jelas dari pihak-pihak yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu mengemukakan fakta fakta yang terkait.
PASAL 7
Sumber sumber Pembayaran
Dalam memberikan jasa pelayanan kepada kliennya, seorang anggota tidak akan menerima pembayaran, baik tunai atau pun dalam bentuk lain, yang diberikan sehubungan dengan jasa jasa tersebut, dari sumber manapun, tanpa persetujuan jelas dari kliennya.
PASAL8
Memberitahukan Kepentingan Kuangan
Seorang anggota, yang mempunyai kepentingan keuangan dalam suatu organisasi, tidak akan menyarankan klien atau majikannya untuk memakai organisasi tersebut atau pun memanfaatkan jasa jasa organisasi tersebut, tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepentingan keuangan pribadinya yang terdapat dalam organisasi tersebut.
PASAL 9
Pembayaran Berdasarkan Hasil Kerja
Seorang anggota tidak akan mengadakan negosiasi atau menyetujui persyaratan dengan calon majikan atau calon klien, berdasarkan pembayaran yang tergantung pada hasil pekerjaan PR tertentu di masa depan.
PASAL 10
Menumpang tindih Pekerjaan Anggota Lain
Seorang anggota yang mencari pekerjaan atau kegiatan baru dengan cara mendekati langsung atau secara pribadi, calon majikan atau calon langganan yang potensial, akan mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk mengetahui apakah pekerjaan atau kegiatan tersebut sudah dilaksanakan oleh anggota lain. Apabila demikian, maka menjadi kewajibannya untuk memberitahukan anggota tersebut mengenai usaha dan pendekatan yang akan dilakukannya terhadap klien tersebut. (Sebagian atau seluruh pasal ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menghalangi anggota mengiklankan jasa jasanya secara umum).
PASAL 11
Imbalan kepada Karyawan Kantor kantor Umum
Seorang anggota tidak akan menawarkan atau memberikan imbalan apa pun, dengan tujuan untuk memajukan kepentingan pribadinya (atau kepentingan klien), kepada orang yang menduduki suatu jabatan umum, apabila hal tersebut tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat luas.
PASAL 12
Mengkaryakan Anggota Parlemen
Seorang anggota yang mempekerjakan seorang anggota Parlemen, baik sebagai konsultan ataupun pelaksana, akan memberitahukan kepada Ketua Asosiasi tentang hal tersebut maupun tentang jenis pekerjaan yang bersangkutan. Ketua Asosiasi akan mencatat hal tersebut dalam suatu buku catatan yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut. Seorang anggota Asosiasi yang kebetulan juga menjadi anggota Parlemen, wajib memberitahukan atau memberi peluang agar terungkap, kepada Ketua, semua keterangan apa pun mengenai dirinya.
PASAL 13
Mencemarkan Anggota anggota Lain
Seorang anggota tidak akan dengan itikad buruk mencemarkan nama baik atau praktek profesional anggota lain.
PASAL 14
Instruksi/Perintah Pihak pihak Lain
Seorang anggota yang secara sadar mengakibatkan atau memperbolehkan orang atau organisasi lain untuk bertindak sedemikian rupa sehingga berlawanan dengan kode etik ini, atau turut secara pribadi ambil bagian dalam kegiatan semacam itu, akan dianggap telah melanggar Kode ini.
PASAL 15
Nama Baik Profesi
Seorang anggota tidak akan berperilaku sedemikian rupa sehingga merugikan nama baik Asosiasi, atau profesi Public Relations.
PASAL 16
Menjunjung Tinggi Kode Etik
Seorang anggota wajib menjunjung tinggi Kode Etik ini, dan wajib bekerja sama dengan anggota lain dalam menjunjung tinggi Kode Etik, serta dalam melaksanakan keputusan keputusan tentang hal apa pun yang timbul sebagai akibat dari diterapkannya keputusan tersebut. Apabila seorang anggota, mempunyai alasan untuk berprasangka bahwa seorang anggota lain terlibat dalam kegiatan kegiatan yang dapat merusak Kode Etik ini, maka ia berkewajiban untuk memberitahukan hal tersebut kepada Asosiasi. Semua anggota wajib mendukung Asosiasi dalam menerapkan dan melaksanakan Kode Etik ini, dan Asosiasi wajib mendukung setiap anggota yang menerapkan dan melaksakan Kode Etik ini.
PASAL 17
Profesi Lain
Dalam bertindak untuk seorang klien atau majikan yang tergabung dalam suatu profesi, seorang anggota akan menghargai Kode Etik dari profesi tersebut dan secara sadar tidak akan turut dalam kegiatan apa pun yang dapat mencemarkan Kode Etik tersebut.

Senin, 21 Agustus 2017

SPESIFIKASI BIDANG HUMAS PERBEDAAN HUMAS, IKLAN, DAN PEMASARAN


Spesifikasi Bidang Humas. Perbedaan Humas, Iklan dan Pemasaran

SPESIFIKASI BIDANG HUMAS PERBEDAAN HUMAS, IKLAN, DAN PEMASARAN


1. HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.


Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.


Tujuan Public Relation :
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.
Praktek Public Relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekwensi-konsekwensi, menasehati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program-program yang berencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani baik kepentingan organisasi maupun kepentingan umum.


Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik satu defenisi pengertian Public Relations yaitu sistem manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang menekankan pada suatu hubungan baik secara internal (antar anggota dalam perusahaan atau organisasi) maupun eksternal (dengan pihak luar perusahaan atau organisasi, misalnya masyarakat). Tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan adalah menciptakan saling pengertian dan tujuan bersama antara perusahaan dan public (masyarakat) guna nama baik suatu perusahaan atau organisasi di mata masyarakat. Biasanya posisi PR dipegang oleh seorang Public Relations Manager yang bertugas merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, baik masyarakat maupun dengan pihak media. Seorang PR Manager juga bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak tersebut guna mempertahankan citra baik suatu perusahaan atau organisasi.


Fungsi Public Relation
Menurut Maria, “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.


Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah


PERBEDAAN PUBLIC RELATION DAN MARKETING
Meski tidak selalu didefiniskan secara jelas dalam praktiknya, marketing dan PR dapat dibedakan secara konseptual dan hubungannya dijelaskan.
Ø Keinginan dan kebutuhan orang adalah aspek fundamental bagi konsepmarketing.
Ø Apa yang orang orang inginkan atau butuhkan akan diterjemahkan sebagai permintaan konsumen.
Ø Pemasar menawarkan produk danjasa untuk memuaskan permintaan tersebut. Konsumen memilih produk dan jasa yang memberikan kegunaan,nilai, dan kepuasan paling besar.
Ø Terakhir, pemasar menyerahkan produk dan jasa kepada konsumen untuk ditukar dengan sesuatu yang bernilai


2. IKLAN
Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek, tujuan periklanan ini bermuara pada upaya untuk dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk yang ditawarkan.
Pengertian antara iklan dan periklanan mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah bahwa keduanya merupakan pesan yang ditujukan kepada khalayak. Perbedaannya yaitu iklan lebih cenderung kepada produk atau merupakan hasil dari periklanan, sedangkan periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan.


Tujuan Periklanan
Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien. Penetapan tujuan periklanan merupakan aspek penting yang mendapat perhatian serius. Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan dengan efektif dan efisien. Tujuan periklanan berfungsi sebagai alat komunikasi dan koordinasi, memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan serta sebagai alat evaluasi. Selain itu tujuan juga akan sangat membantu dalam komunikasi dan membuat suatu garis antara keputusan strategis dan taktis.


Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah dalam rangka :
1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.
2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.
3. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek.
4. Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan.. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan.
5. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial
6. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya.


Dari sekian banyak tujuan perusahaan dalam periklanan seperti yang telah disebut di atas, hanya beberapa tujuan saja yang harus dipilih. Tujuan tersebut harus benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan terhadap kampanye produknya, semakin efektif dan efisien tujuan maka kemungkinan kampanye periklanan berhasil akan semakin terbuka.
Tujuan periklanan umumnya mengandung misi komunikasi. Perikalanan adalah komunikasi massa dan harus dibayar untuk menciptakan kesadaran (awareness), menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.

PERBEDAKAN HUMAS DENGAN PERIKLANAN

PR dan periklanan merupakan fungsi yang berbeda dan saling melengkapi dalam kegiatan pemasaran. Dalam tahap-tahap awal pengenalan suatu produk/jasa, fungsi PR akan lebih menonjol, sedangkan pada tahap-tahapakhir menjelang konsumen mengambil sikap atau keputusan tentang produk atau jasanya tersebut, fungsi periklananakan lebih berperan. Berkaitan dengan hal tersebut, Jefkins(2004) membedakan PR dengan periklanan melalui analisanya sebagai berikut : Definisi Periklanan Menurut Institute of Practicioners in Advertising (IPA) Inggris :
“ Periklanan mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calonpembeli yang paling tepat atas suatu produk atau jasa tertentu dengan biaya yang semurahmurahnya”. Ini jelas berbeda dengan PR yang menekankan pada pemberian informasi, pendidikan, dan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan.

Perbedaan pokok antara PR dan periklanan
*.PR bukan salah satu bentuk periklanan. Karena PR merangkum kegiatan-kegiatan yang jauh lebih luasdaripada kegiatan periklanan.
*.PR menyangkut seluruh komunikasi yang berlangsung pada sebuah organisasi, sedangkan periklanan terbatas pada fungsi pemasaran saja.
*.Periklanan mungkin tidak dilaksanakanoleh semua organisasi, namun organisasi manapun tidak dapat lepasdari PR. Karena PR mecakup keseluruhan komunikasi dalam organisasi, sementara iklan terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan fungsi penjualan an pembelian.
*.Tulisan-tulisan PR (dan berbagai bentuk isi dari komunikasi kreatif humas lainnya seperti jurnal internal dan kaset video tentang organisasinya) harus sepenuhnya faktual & informatif, serta tidak boleh melebih-lebihkan seperti yang kita temui pada tulisan tulisan iklan.
*.Untuk menjamin kredibilitas, kegiatan-kegiatan humas haruslah bersifat edukatif, jauh dari nuansa emosional/dramatik dan menghindari memuji diri sendiri. Oleh karena itu, penulisannaskah PR memerlukan keterampilan yang berbeda dari yang dituntut oleh naskah iklan.


3. PEMASARAN
Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.
Pemasaran merupakan salah satu fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi, menetukan pasar sasaran promosi produk yang paling baik untuk dilayani, serta menentukan produk atau jasa serta program-program yang sesuai guna melayani pasar. Secara sederhana, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan sistem pengaturan di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang menguntungkan satu sama lain.


Tujuan pemasaran adalah untuk mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa (apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana cara pemenuhan kebutuhan tersebut) serta mempengaruhi masyarakat sehingga produk atau jasa yang diproduksi sebuah perusahaan dapat terjual dan menguntungkan pihak perusahaan juga masyarakat. Konkritnya, pemasaran berupaya mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk. Dalam pemasaran terjadi proses pemasaran yang terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran, mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.


Fungsi-Fungsi Pemasaran :
1. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.
2. Fungsi Distribusi Fisik
Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.


► Perbedaan Humas/PR Dengan Pemasaran
Sangat sulit menarik benang merah perbedaan antara PR dan Pemasaran, bahkan terkesan tidak jelas. Kedua bidang ini saling mempengaruhi dan sangat penting dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi. PR dan Pemasaran menentukan sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Sebagian Manager tidak begitu memahami hakekat fungsi dan tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan. Fungsi PR dipandang hanya merupakan sub-bagian dari fungsi marketing dan hanya menjalankan fungsi publikasi. Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam lagi, PR bukan hanya sub-bagian dari fungsi marketing, namun juga menjalankan fungsi dalam pengelolaan hubungan, baik internal maupun eksternal sebuah perusahaan demi hasil yang dicapai secara maksimal.
Dengan pemahaman yang demikian, sangat sulit jika kita membedakaan antara PR dan Pemasaran. Namun, yang menjadi dasar perbedaan dari keduanya adalah pemasaran dimaksudkan untuk suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dalam hal promosi produknya kepada masyarakat. Sedangkan PR adalah penunjang keefektifan jalannya sebuah strategi marketing tersebut.


Contoh:
Produk Kentucky Fried Chiken atau yang lebih dikenal dengan akronim KFC telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Tidak ada masyarakat yang tidak mengetahui KFC meskipun mereka belum pernah menikmati ayam gorengnya yang renyah dan gurih. KFC bukanlah produk asli Indonesia, melainkan produk makanan cepat saji yang berasal dari salah satu negara bagian di Amerika, Kentucky. Kita percaya bahwa produk KFC itu enak walaupun baru mengenalnya. Hal ini terjadi karena sistem manajemen perusahaan KFC yang baik. Mereka menggunakan jasa PR dengan sangat maksimal dalam hal pencitraan kepada masyarakat. Selanjutnya, PR melakukan fungsi publikasi yang menjadi sub-bagian dari fungsi marketing guna mempromosikan produk kepada masyarakat. PR memasang iklan di berbagai media massa; cetak maupun elektronik, yang kesemuanya itu dapat diakses/dilihat oleh masyarakat. Iklan atau promosi yang dilakukan oleh manajemen KFC berupaya mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan membeli produk KFC. “Jagonya Ayam” merupakan slogan KFC yang mampu mempengaruhi publik. Hasil yang diperoleh KFC dapat kita lihat pada kenyataannya saat ini. Produk KFC dikonsumsi dan dipercaya oleh masyarakat sebagai produk ayam goreng yang gurih, renyah, dan enak melebihi ayam goreng yang dimasak di rumah sendiri, meskipun belum ada jaminan bahwa produk KFC tersebut halal.
Dari contoh singkat di atas, dapat dilihat bahwa PR dan Pemasaran saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kedua posisi ini tidak dapat dipisahkan mengingat hasil yang ingin dicapai sebuah perusahaan karena Public Relations mampu melakukan fungsi marketing (pemasaran) yang lebih efektif.

Minggu, 06 Agustus 2017

Masalah dan tindakan yg perlu dipecahkan dalam kegiatan external pulic relation


Masalah yang perlu dipecahkan dalam
kegiatan external public relations


Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relations meliputi
1.      bagaimana memperluas pasar bagi produksinya,
2.      memperkenalkan produksinya kepada masyarakat,
3.      bagaimana mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat,
4.      baaaimana memelihara hubungan baik dengan pemerintah,
5.      mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan,
6.      memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader,
7.      memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat



v  Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :
1.      Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya
2.      Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik
3.      Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan
4.      Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif
5.      Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
6.      Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing  dan lain sebagainya
7.      Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.


Senin, 31 Juli 2017

tugas etika profesi

1.Jelaskan pengertian dari vr full servis dan vr konsultan
2.jelaskan pengertian kode etik
3.Sebutkan 3 konsep penting dalam etika kehumasan menurut G.sach
4.Sebutkan fungsi kode etik dalam kegiatan humas
5.Sebutkan organisasi yang menaungi masalah kode etik humas
6.Sebutkan pasal 1 dan pasal2 dalam kode etik asosiasi perusahaan public relation Indonesia
7.Sebutkan dampak dari tidak dijalankannya kode etik humas bagi praktisi humas
8.Sebutkan tujuan didirikan PRSA(public relation sogety of amerika)


Jawab:
1.  Vr full servis         :adalah maskapai yang memberikan layanan penuh
Vr full konsultan : adalah seseorang tenaga propesional yang menyediakan jasa koprasihan
                                   (lensultac’y service) dalam bidang keahlian tertentu .
2.   Kode etik yang berarti nama-nama,nilai-nilai,kaidah-kaidah dan ukuran” bagi tingkah laku manusia yang baik.
3. 1. The image, the knowledge about us and the attidues toward us the our differet interest
     groups have ( citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadap kita yg mempunyai
     kelompok-kelompok kepentingan yg berbeda)
2. The profil, the krowledge about an attitudetords, wee want our varionus interest group to
    have . ( pnampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap yg kita inginkan
    untuk dimiliki kelompok kepentingan kita beragama)
3.The ethiccs is branch off philoshophy , it is a moral philoshophy thinking about morality, often
    used equivalentti right or good ( etika merupakan cadangan dari ilmu filsafat, mtas, biasanya
    merupakan filsafat moral atau pemikiran filsafat tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan
    dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan)
4. 1. Melindungi suatu prosesi dan campur tangan permintaan
2. Mencegah terjadinya pertentangan internal
3. Mencegah/melindungi para proktisi dan kesalahan suatu profesi
5-organisasi yg menghimpun para praktrsi secara umum
-organisasi hubungan masyarakat pemerintah
6.   Pasal 1
Nama-nama prilaku profosional dalam menjalankan kegiatan profsionalnya , seorang anggota wajib menghargai kepentingan umum dan menjaga harga diri setiap anggota masyarakat
Pasal 2
Penyebarluaskan informasi , seorang anggota tidak akan menyebarluaskan, secara sengaja dan tidak bertanggung jawab, informasi yg palsu atau menyesatkan dan sebaliknya justru akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah terjadinya hal tersebut
77. Bagi praktisi humas, akan mendapatkan penilaian negative, penurunan pangkat atau dikuluarkan dan tempat kerja.
88.  -untuk menyatukan mereka yang melakukan kegiatan dibidang humas
-untuk mempertimbangkan segala masalah yang dihadapi dibidang

-untuk merumuskan, memajukan menjelaskan kepada kelompok-kelompok usaha profesional 

Senin, 24 Juli 2017

Dampak Tidak Dijalankannya Kode Etik Humas

E.       Dampak Tidak Dijalankannya Kode Etik Humas
Kode etik humas merupakan acuan dari setiap kebijakan yang diambil praktisi humas dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Seorang humas profesional akan bekerja dengan penuh kesadaran terhadap kode etik yang dimiliki, maka ia akan bekerja sesuai dengan kemampuan terbaik dan memperhatikan semua pekerjaannya agar sesuai dengan kode etik.
Dampak dari tidak dijalankannya kode etik humas berpengaruh terhadap praktisi humas sendiri maupun perusahaan.
Bagi praktisi humas yang bekerja tidak sesuai kode etik akan mendapatkan penilaian negatif dari rekan sejawat, yang terparah adalah penurunan pangkat atau bahkan dikeluarkan dari tempat kerjanya.
Bagi perusahaan yang tidak menjalankan kode etiknya maka akan mendapatkan citra negatif di masyarakat, dan apabila citra ini berkembang maka akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Kode Etik Public Relations

Dalam Public Ralation kode etik disebut sebagai kode etik Publik Relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Etika profesi humas merupakan bagian dari bidang etika khusus atau etika terapan yang menyangkut dimensi sosial, khususnya bidang profesi. Kegiatan Humas atau profesi Humas (Public Relation Professional), baik secara kelembagaan atau dalam stuktur organisasi (Public Relation by Function) maupun individual sebagai penyandang profesional Humas (Public relation Officer by Professional) berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan, yaitu pergeseran sistem pemerintahan otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers, mengeluarkan pendapat, opini dan berekspresi yang terbuka, serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas, khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas-batas wilayah suatu negara, sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya.
Pada akhirnya munculah titik tolak dari kode etik tersebut adalah untuk menciptakan rasa tanggung jawab (sense of responsibility) yang hendak dicapai atau dikembangkan oleh pihak profesi bidang komunikasi pada umumnya, dan pada profesi kehumasan khususnya, melalui kode etik dan etika profesi sebagai refleksi bentuk tanggung jawab, perilaku, dan moral yang baik.
Aspek-aspek kode perilaku seorang praktisi humas, antara lain:
  1. Code of conduct,
merupakan kode perilaku sehari-hari terhadap integritas pribadi, klien dan majikan, media dan umum, serta perilaku terhadap rekan seprofesinya.
  1. Code of profession
merupakan standar moral, bertindak etis dan memiliki kualifikasi serta kemampuan tertentu secara profesional.
  1. Code of publication
merupakan standar moral dan yuridis etis melakukan kegiatan komunikasi, proses dan teknis publikasi untuk menciptakan publisitas yang positif demi kepentingan publik.
  1. Code of enterprise, menyangkut aspek hukum perizinan dan usaha, UU PT, UU Hak Cipta, Merk dan Paten, serta peraturan lainnya.
Di Indonesia, Perhimpunan Humas (Perhumas) telah membuat satu kode etik. Kode etik ini menggariskan berbagai permasalahan yang patut dilakukan dan patut ditaati oleh para praktisi Humas dalam membina hubungan dengan publik-publiknya, baik dengan klien, atasan, media massa, masyarakat, teman sejawat dan sebagainya yang terdiri dari 4 pasal, sedangkan Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) memiliki kode etik yang terdiri dari 17 pasal. Kedua kode etik tersebut berisi tentang hal-hal yang harus dipatuhi dan dilarang untuk dilakukan oleh praktisi Humas. Titik berat kode etik ini ialah tentang pentingnya para praktisi Humas mengamalkan sifat tanggung jawab, adil dan jujur semasa menjalankan tugas. Misalnya, dalam pasal satu (APPRI) tentang norma-norma perilaku profesional dinyatakan bahwa:”Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, seorang anggota wajib menghargai diri setiap anggota masyarakat. Menjadi tanggung jawab pribadinya untuk bersikap adil dan jujur terhadap klien, baik mantan maupun sekarang, dan terhadap sesama anggota asosiasi, anggota media komunikasi serta masyarakat luas.” Seperti pula dijabarkan dalam pasal 4-5 sebagai berikut: “Seorang anggotanya tidak akan melibatkan dirinya dalam kegiatan apapun yang secara sengaja bermaksud memecah belah atau menyesatkan”. Seorang anggota berkewajiban untuk menjaga agar kepentingan sejati organisasi yang menjadi mitra kerjanya benar-benar terlaksana dengan baik. Seorang anggota (kecuali apabila diperintahkan oleh aparat hukum yang berwenang) tidak akan menyampaikan atau memanfaatkan informasi yang diberikan kepadanya atau yang diperolehnya, secara pribadi dan atas dasar kepercayaan, atau yang bersifat rahasia kliennya, baik di masa lalu, kini atau masa depan, demi untuk memperoleh keuntungan pribadi atau untuk keuntungan lain tanpa persetujuan jelas dari yang bersangkutan. Sedangkan dalam Perhumas pasal IV dikatakan bahwa bila ada sejawat yang bersalah karena melakukan tindakan yang tidak etis, yang melanggar hukum, atau yang tidak jujur, termasuk melanggar Kode Etik Kehumasan Indonesia, maka bukti-bukti wajib disampaikan kepada Dewan Kehormatan Perhumas.
Selain itu, International Public Relation Association (IPRA) menyatakan kode etik humas yang kemudian diterima dalam konvensi-nya di Venice pada Mei 1961, isinya adalah :
1. Integritas pribadi dan profesional, reputasi yang sehat, ketaatan pada konstitusi dan kode IPRA
2. Perilaku kepada klien dan karyawan :
  1. Perlakuan yang adil terhadap klien dan karyawan
  2. Tidak mewakili kepentingan yang berselisih bersaing tanpa persetujuan
  3. Menjaga kepercayaan klien dan karyawan
  4. Tidak menerima upah, kecuali dari klien lain atau majikan lain
  5. Tidak menggunakan metode yang menghina klien atau majikan lain
  6. Menjaga kompensasi yang bergantung pada pencapaian suatu hasil tertentu.
3. Perilaku terhadap publik dan media :
  1. Memperhatikan kepentingan umum dan harga diri seseorang
  2. Tidak merusak integritas media komunikasi
  3. Tidak menyebarkan secara sengaja informasi yang palsu atau menyesatkan
  4. Memberikan gambar yang dapat dipercaya mengenai organisasi yang dilayani
  5. Tidak menciptakan atau menggunakan pengorganisasian palsu untuk melayani kepentingan pribadi yang terbuka.
4. Perilaku terhadap teman sejawat :
  1. Tidak melukai secara sengaja reputasi profesional atau praktek anggota lain
  2. Tidak berupaya mengganti anggota lain dengan kliennya
  3. Bekerja sama dengan anggota lain dalam menjunjung tinggi dan melaksanakan kode etik ini.
Hubungan klien dengan profesional merupakan sebuah hubungan kepercayaan. Hubungan kepercayaan ini berbeda dengan hubungan dengan pelayan ketrampilan. Etika erat kaitannya dengan pelaksanaan kode etik perilaku. Fungsi dari keduanya adalah untuk melindungi mereka yang mempercayakan kesejahteraan di tangan profesional. Perlindungan terhadap profesi tersebut berupa hak istimewa, status, dan kolegitas profesional. Dalam profesi, penerapan nilai-nilai moral dalam prakteknya disebut sebagai etika terapan.
Sesuai yang telah dipaparkan oleh IPRA terdapat fungsi Public Relation terhadap kliennya. Etika profesi kehumasan dapat menciptakan hubungan sinergis antara organisasi dengan kliennya. Pelayanan terhadap klien seharusnya dapat menjadi perhatian khusus oleh Public Relation karena sebagai fungsi menejemen yang berada di organisasi atau perusahaan peran humas dan hubungannya sangat dekat dengan klien dan bahkan menjadi pihak penengah antara organisasi dengan kliennya.

Fungsi kode etik

Fungsi Kode Etik

PENGERTIAN KODE ETIK

Kode etik merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam norma hokum. 

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai tujuan dengan cara yang baik dan benar.

FUNGSI KODE ETIK

Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi

Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.

Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu : 

(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. 
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.

Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat penting, karena menjalin hubungan dengan pihak pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena-mena” melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi


Kedua, kode etik yang dapat mencegah perpecahan internal perusahaan. Dengan adanya kode etik, hal ini akan memberikan kejelasan tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan rekan sejawat, yang tentunya akan sangat mempengaruhi peforma dari masing-masing anggota profesi untuk bekerja dengan maksimal dan dengan motavasi yang benar, tanpa ada perasaan iri atau ketidaksukaan dalam bekerja.



Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik suatu profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja oleh para praktisi dalam suatu profesi. Dengan kode etik, tentunya para anggota profesi yang bijaksana tidak akan memberikan kemudahan dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang nantinya hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri dan perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan memberikan penggambaran lebih baik kepada setiap anggota profesi untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam bekerja.

Adapun secara umum fungsi dari kode etik profesi adalah : 
(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. 
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi.

(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.

(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.

Pengertian kode etik

1. PENGERTIAN ETIK
A.        Pengertian Etika
Etika (etimologi), berasal dari bahasa Yunani ”Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata lain “Mos” yang dalam bentuk jamaknya “Mores” yang berarti juga adat atau cara hidup (Zubair, 1987:13). Sedangkan Etika menurut para ahli sebagai berikut (Abuddin, 2000: 88-89):
  1. Ahmad Amin berpendapat, bahwa Etika merupakan ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
  2. Soegarda Poerbakawatja mengartikan Etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri.
  3. Ki Hajar Dewantara mengartikan Etika merupakan ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semaunya, teristimewa yang mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.
Adapun Perbandingan yang dilakukan oleh K. Bertens terhadap arti kata ‘Etika’ yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama dengan Kamus Bahasa Indonesia yang baru. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, sejak 1953-mengutip dari Bertens, 2000), Etika mempunyai arti sebagai: “ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘Etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dari perbadingan kedua kamus tersebut terlihat bahwa dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama hanya terdapat satu arti saja yaitu Etika sebagai ilmu. Sedangkan Kamus Bahasa Indonesia yang baru memuat beberapa arti. Kalau kita misalnya sedang membaca sebuah kalimat di berita surat kabar “Dalam dunia bisnis Etika merosot terus” maka kata ‘Etika’ di sini bila dikaitkan dengan arti yang terdapat dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tersebut tidak cocok karena maksud dari kata ‘Etika’ dalam kalimat tersebut bukan Etika sebagai ilmu melainkan ‘nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat’. Jadi arti kata ‘Etika’ dalam Kamus Bahasa Indonesia yang lama tidak lengkap.
K. Bertens berpendapat bahwa arti kata ‘Etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut dapat lebih dipertajam dan susunan atau urutannya lebih baik dibalik, karena arti kata ke-3 lebih mendasar daripada arti kata ke-1. Sehingga arti dan susunannya menjadi seperti berikut :
1. Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang Etika orang Jawa, Etika agama Budha, Etika Protestan dan sebagainya, maka yang dimaksudkan Etika di sini bukan Etika sebagai ilmu melainkan Etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini bisaberfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
3. ilmu tentang yang baik atau buruk.
Etika baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.

B.         Pengertian Etis
             Menurut Kamus Bahasa Indonesia
1. Berhubungan (sesuai) dengan Etika;
2. Sesuai dengan asas perilaku yang disepakati secara umum.

C.         Pengertian Etik
             Menurut Kamus Bahasa Indonesia
1. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
2. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat

D.         Pengertian Etiket
             Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata “etiket”, yaitu :
1. Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
2. Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.

2. PENGERTIAN PROFESI 

Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Jabatan guru sebagai suatu profesi. Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari pekerjaan ini seseorang dapat memiliki nafkah bagi kehidupan selanjutnya. Hal ini berlaku sama pada pekerjaan lain. Namun dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain. Menurut artikel “The Limit of Teaching Proffesion,” profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hokum. Kekhususannya adalah bahwa hakekatnya terjadi dalam suatu bentuk pelayanan manusia atau masyarakat. Orang yang menjalankan profesi ini hendaknya menyadari bahwa ia hidup dari padanya, itu haknya; ia dan keluarganya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaannya untuk melayani sesama.
Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam keadaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.

3. PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Tuntutan dasar Etika profesi adalah sebagai berikut :
  1. Ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan: “Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib membaktikan keahlian mereka semata-mata kepada kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua Etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profe-sional ialah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan kliennya.”
  2. Adalah bahwa para pelaksana profesi ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan. Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam keadaan apapun tetap menjunjung tinggi tuntutan profesinya.
Singkatnya jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata segi materinya belaka.

4. PENGERTIAN PROFESIONALISME 

Profesionalisme (profésionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. Profesionalisme berasal daripada profesion yang bermakna berhubungan dengan profesion dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).

CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
  
5. ETIKA PROFESI DIBIDANG TEKNIK MESIN


Organisasi profesi adalah suatu organisasi yang beranggotakan para praktisi yang memiliki profesi dalam suatu cakupan bidang yang sama untuk melaksanakan fungsi fungsi sosial yang tidak dapat mereka lakukan dalam kapasitas mereka sebagai individou.

Menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi profesi sebagai berikut :
·         Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama
·          Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi
·         Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi
Menurut Breckon (1989) manfat organisasi profesi mencakup 4 hal yaitu : 
·          Mengembangkan dan memajukan profesi

·         Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
·         Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
·         Memberikan kesempatan pada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi
enis Profesi Bidang Teknik Mesin dan Sertifikasi Profesi Insinyur Profesional
Jenis Profesi Bidang Teknik Mesin Lapangan pekerjaan sarjana Teknik Mesin sangat luas, selain dapat bekerja dalam bidang-bidang industri dan produksi juga dapat bekerja pada bidang lainnya. Beberapa lapangan pekerjaan bagi lulusan Teknik mesin antara lain:
• Industri otomotif
• Minyak bumi dan gas
• Industri maritime
• Industri berat dan ringan
• Pendidikan pengajaran dan penelitian
• Pegawai di berbagai instansi pemerintah dan swasta.

PROGRAM SERTIFIKASI INSINYUR PROFESIONAL-PII
Sebutan Profesi Persatuan Insinyur Indonesia (PII), dimulai oleh Pengurus Pusat masa bakti 1994 – 1999, menyelenggarakan apa yang disebut sebagai Program Insinyur Profesional. Dalam program ini akan diperkenalkan ke dalam masyarakat :Sebutan (gelar) profesi yang baru, yaitu Insinyur dan Sertifikatkeprofesionalan yang baru, yaitu Insinyur Profesional.
Seperti diketahui, ada perbedaan antara : Gelar Akademis yaitu gelar yang diperoleh setelah menamatkan pendidikan akademis, seperti misalnya Sarjana Hukum (SH), atau Sarjana Farmasi (SF), serta Gelar Akademis lanjutan seperti S-2 (Magister) dan S-3 (Doktor) yang menunjukkan tingkat kemampuan akademis dan penelitian (riset),dengan Sebutan Profesi seperti misalnya Pengacara/Notaris/Jaksa/Hakim, atau Apoteker, yaitu sebutan bagi para penyandang gelar akademis yang mempraktekkan hasil pendidikan akademisnya itu sebagai profesinya sehari-hari.
Dan umumnya sebutan profesi ini diperoleh setelah yang bersangkutan memenuhi beberapa persyaratan kemampuan dan pengalaman profesional yang ditambahkan atas pendidikan akademisnya.
Ketentuan Pemerintah mengenai Sebutan Profesi ini menyebutkan bahwa penetapan mengenai suatu sebutan profesi dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan cq. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, berdasarkan rekomendasi Organisasi Profesi yang bersangkutan.
Dengan mengikuti ketentuan sedemikian itu, maka PII, sebagai wadah berhimpunnya para Sarjana Teknik dan Sarjana Pertanian yang berprofesi di dunia keinsinyuran (engineering), akan meluncurkan sebutan profesi Insinyurbagi para anggotanya.
Sebutan profesi Insinyur ini, yang disingkat Ir., dapat dicantumkan oleh penyandangnya di depan namanya.
Sertifikat Keprofesionalan Selanjutnya PII akan pula meluncurkan sertifikat keprofesionalan Insinyur Profesional, yang disertifikasikan pada penyandang Sebutan Profesi Insinyuryang :
• Mempunyai dasar pengetahuan kesarjanaan (knowledge base) untuk profesi keinsinyuran.
• Telah mengumpulkan pengalaman dan kemampuan profesi keinsinyuran yang cukup untuk memenuhi suatu persyaratan bakuan kompetensi (competency standard) yang ditetapkan PII.
• Mandiri dalam mengemban tanggungjawab profesinya.
• Melaksanakan tugas-tugas keinsinyuran itu sebagai profesinya sehari-hari.
• Memelihara kemutakhiran kemampuan profesionalnya.